Badan Hiu Dicampakkan Begitu Saja setelah Siripnya Dipotong

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.(QS. Al-‘Araf(7):56).
Taukah kawan, fenomena kejam yang ada di dunia perikanan?Beberapa fakta yang salah satunya akan saya share di tulisan ini adalah dicampakkannya badan hiu setelah siripnya dipotong.
Terdengar kejam bukan?Yap, kawan-kawan perlu mengetahui fenomena ini agar menjadi lebih bijak dalam menjadi konsumen seafood. Terutama bagi kawan-kawan yang selama ini akrab mengkonsumsi sirip ikan hiu. Fenomena ini dijumpai ketika tim TAKA melakukan survey ke beberapa pelabuhan di Indonesia ditambah dengan mencari beberapa literatur terkait secara online.
Fakta menyebutkan bahwa sirip hiu berharga tinggi dibandingkan dengan tubuhnya itu sendiri. 1 (satu) kilogram sirip hiu berukuran super bisa mencapai harga hingga 3,5 -4 jutaan. Nah siapa yang tidak tergiur kawan?Sedangkan tubuhnya hanya berharga antara 8000-12000 rupiah/kg. Alasan membuang bagian tubuhnya tentu karena tubuhnya hanya akan memenuhi kapal padahal nilai komersilnya rendah. Lebih baik mengisi kapal dengan semakin banyak sirip dan semakin banyak.
Juga, pengolahan daging hiu membutuhkan pengelolaan khusus agar tidak terlalu pesing. Hal ini dikarenakan hiu sebagai predator aktif yang senantiasa melakukan aktifitas-aktifitas tingkat tinggi yang melibatkan otot-otot dalam tubuhnya. Akibatnya kadar urea dalam daging akan meningkat dan terurai menjadi ammonia yang bersifat racun. Inilah yang membuat daging hiu menjadi berbau pesing.

Memang fakta yang dijumpai di lapangan tidak bisa digunakan untuk men-generalisir bahwa semua nelayan bertindak sama. Nelayan tidak bisa selalu dijadikan obyek pesakitan atas apa yang terjadi. Tetapi dengan mengetahui fenomena semacam ini, setidaknya kawan-kawan akan menjadi lebih bijak saat berada di atas meja makan. Opini saya pribadi, lebih baik kita mencari substitusi sirip hiu dengan jenis seafood ramah lingkungan yang lain.toffa.(dari berbagai sumber)

Komentar

  1. wah kejam sekali, salam kenal ya mas

    BalasHapus
  2. terimakasih sudah berkunjung ke blog saya , salam kenal juga mas

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IOTC Mengadopsi Proposal Pengelolaan Rumpon Apung

Kantong Plastik oh Kantong Plastik..