Surga dari Timur

Wakatobi, merupakan salah satu surga yang ada di bagian timur Indonesia. Wilayah kepulauan ini dulunya bernama Toekang Besi karena konon berdasarkan cerita yang didapat dulu banyak pande besi yang berasal dari daerah ini. Produk yang dihasilkan adalah parang dan pisau. Sumber besinya salah satu berasal dari kapal yang tenggelam.
Kepulauan yang menjadi bagian administratif Sulawesi Tenggara ini beribukota di Wangi-Wangi. Ada 8 kecamatan besar di Wakatobi yaitu Binongko, Kaledupa, Kaledupa Selatan, Togo Binongko, Tomia, Tomia Timur, Wangi-Wangi, Wangi-Wangi Selatan. Lokasi geografisnya membujur dari 5,00º sampai 6,25º Lintang Selatan (sepanjang ± 160 km) dan melintang dari 123,34º sampai 124.64º Bujur Timur (sepanjang ± 120 km) (Wikipedia.com). Wilayah timur berbatasan dengan Laut Banda, barat berbatasan dengan Pulau Buton dan Laut Flores, utara berbatasan dengan laut Banda dan selatan berbatasan dengan laut Flores.( http://regional.coremap.or.id)

Wakatobi terkenal dengan keindahan dunia bawah lautnya. Salah seorang narasumber mengatakan bahwa Wakatobi saat ini merupakan surga bawah laut bagi para penyelam dan para wisatawan. Total 850 jenis karang dunia dan 750 di antaranya berada di wilayah laut Wakatobi. Jauh melampaui laut merah yang hanya memiliki 150 jenis karang. Bentuk topografi daerah Kep. Wakatobi umumnya datar dan di sekitarnya terdapat beberapa mikro attol seperti Karang Kapota, Karang Kaledupa, dan Karang Tomia. Konfigurasi terumbu karang pada umumnya datar kadang-kadang muncul di permukaan dengan beberapa daerah mempunyai tubir-tubir karang yang tajam. Kepulauan Wakatobi terdiri dari 4 pulau besar (Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko), dan pulau-pulau kecil antara lain P. Tokobao, P. Lintea Utara, P. Lintea Selatan, P. Kampenaune, dan P. Hoga serta P. Tolandono.
Hal tersebut mendorong meningkatnya kegiatan pariwisata yang ada di Wakatobi. Ribuan turis setiap tahunnya mengunjungi kepulauan ini untuk menikmati keindahannya. Peningkatan jumlah wisatawan yang signifikan terjadi pada tahun 2009, dimana pada saat itu jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai 10.000 orang meningkat sebesar 5000 orang dibanding dengan tahun sebelumnya. Bahkan pada tahun 2010 jumlah wisatawan mencapai 20.000 orang. Jumlah tersebut sudah termasuk peneliti asing yang melakukan riset di Wakatobi (http://female.kompas.com/read/2010/03/12/2001579/Isu.Teroris.Tak.Pengaruhi.Pariwisata.Wakatobi)
(Achmad Mustofa)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IOTC Mengadopsi Proposal Pengelolaan Rumpon Apung

Kantong Plastik oh Kantong Plastik..

Badan Hiu Dicampakkan Begitu Saja setelah Siripnya Dipotong