Info Ringkas Perikanan Hiu di Indonesia (Survey TAKA)

Data berikut didapatkan dari hasil survey Yayasan TAKA (Semarang) bekerjasama dengan WWF Indonesia Marine Program pada tahun 2009.
(Scalloped Hammerhead/google.com)
Jenis-jenis yang paling sering tertangkap :
1. Liong bun/panrong/ nunan (White Spotted Guitarfish) Rynchobatus australiae
2. Hiu Martil/caping (Scalloped Hammerhead) Sphyrna lewini
3. Hiu Biru/aer (Blue Shark)  Prionace glauca
4. Hiu Monyet (Pelagic Thresher Shark)  Alopias pelagicus
5. Hiu Tikus (Bigeye Thresher Shark)  Alopias superciliosus
Lima jenis hiu yang paling dicari dengan alasan harga siripnya yang mahal dan memiliki kualitas yang tinggi (dari segi bentuk sirip dan yang besar dan panjang serta tekstur sirip yang berserat) adalah:
1. Liong bun/panrong/ nunan (White Spot Guitarfish)Rynchobatus australiae
2. Hiu Biru/aer (Blue Shark)  Prionace glauca
3. Hiu Martil/caping (Scalloped Hammerhead)  Sphyrna lewini
4. Hiu Buas/hitaman(Bull Shark)  Charcharinhus leucas
5. Hiu Coklat (White Tip Reef Shark)  Triaenodon obesus


Alat tangkap yang sering digunakan untuk menangkap :
1. jaring gillnet
2. pancing rawai
3. handline shark

Harga Jual :
1. Harga daging hiu(Rp.2.000-Rp. 30,000) per kilo basah dan (Rp.100,000-Rp. 350,000) per kilo kering
2. Kategori jumbo  sirip berukuran di atas ≥ 30 cm  2.500.000/kilo
3. Kategori biasa  sirip berukuran kecil ≤ 30 cm  200.000/kilo

Dari beberapa responden yang diwawancarai menyebutkan pernah melihat kemunculan whale shark dan dijumpai adanya mitos perihal kemunculan whale shark yang berlaku di beberapa daerah seperti Tuban, Medan, Jakarta. Salah satu mitos yang berkembang adalah jika bertemu whaleshark ditengah lautan dan menghampiri kapal atau menggesek-gesekkan badannya ke lambung kapal, maka itulah pertanda bahwa hasil tangkapan nelayan akan banyak. Sebagai imbalannya, nelayan tersebut akan menaburkan beras ke tubuh whaleshark. Berdasarkan cerita dari responden, whaleshark sering terdampar karena begitu usia tua dia akan mengikuti kapal hingga ke pantai, ada juga yang menyampaikan bahwa whaleshark pernah terjaring oleh nelayan dank arena susah melepaskan maka dibawa hingga ke tepi.


Manta ray banyak dimanfaatkan sebagai komoditas dagang terutama di daerah Lombok, Bali, hal ini disebabkan insang mantaray mempunyai nilai ekonomis tinggi, yang dimanfaatkan sebagai bahan obat bagi komunitas china. Manta Ray juga di jumpai di TPI Pelabuhan Ratu pada saat survey dengan ukuran sayap mencapai 3 meter. Umumnya alat tangkap yang digunakan adalah jaring insang. Whaleshark dijumpai sebagai bycatch. Namun di beberapa lokasi lain (Jakarta, Muara Baru) ada mitos yang menyebutkan adanya larangan penangkapan mantaray, karena akan membawa kesialan.(taka/toffa)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IOTC Mengadopsi Proposal Pengelolaan Rumpon Apung

Kantong Plastik oh Kantong Plastik..

Badan Hiu Dicampakkan Begitu Saja setelah Siripnya Dipotong